Article

Published on June 16th, 2015 | by riandi

0

Manajemen Risiko

Ketepatan sasaran dalam implementasi dari Manajemen Risiko adalah untuk mengurangi risiko atau meminimalkan tingkat risiko yang berbeda-beda berhubungan pada bidang dipilih untuk tingkat yang dapat diterima masyarakat.

Hal ini seperti terhadap berbagai jenis ancaman yang disebabkan karena faktor lingkungan, organisasi , manusia, teknologi dan masalah politik. Dalam pelaksanaan Manajemen Risiko akan melibatkan segala bentuk cara yang telah tersedia kepada manusia, khususnya untuk bagi para pelaku utama manajemen risiko yaitu manusia, staff atau pegawai , dan organisasi (perusahaan). Untuk suatu perusahaan atau organisasi, secara umum memiliki tujuan untuk melaksanakan manajemen risiko.

Tujuan dan harapan yang senantiasa ingin dicapai adalah dengan mengurangi segala pengeluaran, melakukan pencegahan terhadap perusahaan saat mengalami kegagalan, menaikkan laba perusahaan, meminimalkan biaya-biaya produksi dan sebagainya. Manajemen Risiko itu sebuah proses dengan mengelola berbagai risiko, mengevaluasi serta melakukan pengendalian risiko yang kemungkinan dapat mengancam kelangsungan aktivitas perusahaan.

Konsep Manajemen Risiko 

  • Risk is Uncertainty, risiko ini maksudnya adalah risiko yang memiliki nilai ketidakpastian,
  • Risk is the dispersion of actual from expected result, risiko ini maksudnya adalah penyebaran atau perluasan untuk hasil yang sebenarnya dari hasil yang diinginkan atau diharapkan,
  • Risk is the possibility of loss, risiko ini maksudnya adalah cenderung akan ada kemungkinan mengalami kerugian.
  • Risk is the probability of any outcome different from the one expected, risiko ini maksudnya adalah sebuah kemungkinan atau probabilitas terhadap outcome yang berbeda dengan outcome yang selalu diharapkan.

Pendekatan yang terstruktur atau bentuk rangkaian aktivitas manusia termasuk didalamnya adalah mengenai penilaian risiko, pengembangan strategi dan pemberdayaan sumber daya. Strategi dalam manajemen risiko dapat diambil yaitu dengan memindahkan risiko kepada orang lain, menghindari atau mencegah risiko, dan menampung konsekuensi risiko. Manajemen Risiko tradisional pun terfokus untuk risiko yang disebabkan oleh pengaruh fisik seperti bencana alam, kebakaran, dan tuntutan hukum.

Kejadian yang sesungguhnya terkadang dapat menyimpang dari dugaan. Artinya adalah ada kemungkinan penyimpangan yang bersifat untung maupun rugi. Apabila kedua kemungkinan itu ada, dengan demikian risiko itu bersifat spekulatif. Sebaliknya juga lawan dari risiko spekulatif yaitu risiko bersih atau murni, risiko ini hanya ada kemungkinan megalami rugi dan tidak kemungkinan memiliki keuntungan. Manajer risiko secara utama akan menangani risiko murni dan tidak akan pernah menangani risiko spekulatif kecuali apabila risiko spekulatif tersebut segera memaksanya menghadapi risiko murni.

Sumber Manajemen Risiko

  • Risiko suku bunga

Perubahan suku bunga dapat kemungkinan mempengaruhi harga saham yang terbalik, ini berarti jika suku bunga naik, maka harga saham akan turun dan sebaliknya pun apabila suku bunga turun, maka harga saham akan naik.

  • Risiko pasar

Yang dimaksud pada risiko pasar yaitu fluktuasi pasar untuk secara keseluruhan dan akan mempengaruhi variabilitas return terhadap investasi. Perubahan disebabkan oleh banyak pengaruh, misalkan saja dengan munculnya kerusuhan,pemberontakan maupun perubahan politik yang sudah tidak terkendali.

  • Risiko inflasi

Keadaan inflasi meningkat akan mengurangi adanya kekuatan daya beli mata uang rupiah sehingga risiko ini juga bisa katakana sebagai risiko daya beli.

  • Risiko bisnis

Risiko bisnis adalah risiko yang menjalankan bisnis untuk suatu jenis industri. Seperti pada perusahaan pakaian jadi di bidang industri tekstil, hal ini akan sangat dipengaruhi karakteristik industri tekstil itu sendiri juga.

  • Risiko financial

Risiko yang berkaitan langsung dengan keputusan perusahaan dalam menggunakan hutang untuk pembiayaan modalnya. Maka dari itu semakin besar hutang digunakan,  semakin besar pula risiko yang akan dibebani.

  • Risiko likuiditas

Risiko ini berhubungan dengan kecepatan pada surat berharga atau sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan yang bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Sehingga dengan semakin cepat sekuritas akan diperdagangkan, semakin likuid atau cair pula sekuritas tersebut. Dan juga sebaliknya.

  • Risiko nilai tukar mata uang (valas)

Risiko yang berkaitan pada fluktuasi nilai tukar mata uang dalam negeri (mata uang domestik) dengan nilai mata uang untuk negara lain. Risiko ini pun dikenal sebagai currency risk atau exchange rate risk.

sumber: isma-ismi.com

Tags: , , , , , ,


About the Author



Comments are closed.

Back to Top ↑